syarat eksport ke amerika serikat
Home » Blog » Bisnis Online » 7 Syarat Ekspor Kerajinan Tangan ke Amerika yang Lengkap untuk Pelaku UKM

7 Syarat Ekspor Kerajinan Tangan ke Amerika yang Lengkap untuk Pelaku UKM

Amerika Serikat adalah salah satu pasar terbesar dan paling kompetitif untuk produk kerajinan tangan. Bagi pelaku UKM di Indonesia yang ingin menembus pasar ini, sekadar memiliki produk berkualitas tidak cukup. 

Anda harus memahami regulasi, prosedur ekspor, hingga selera pasar Amerika yang terus berkembang. Artikel ini membahas secara spesifik tentang syarat ekspor kerajinan tangan ke Amerika, dengan sudut pandang yang relevan bagi produsen rumahan, pengrajin, maupun pebisnis kecil.

Mengapa Amerika Menjadi Target Utama Ekspor Kerajinan?

Berdasarkan data dari U.S. International Trade Commission (USITC) dan UN Comtrade, nilai impor barang-barang kerajinan (decorative crafts) di Amerika Serikat pada 2023 mencapai lebih dari USD 15 miliar, dengan pertumbuhan tahunan sekitar 6%. Produk yang paling banyak dicari antara lain:

  • Dekorasi interior berbahan alami (rotan, bambu, kayu)
  • Tekstil etnik dan batik
  • Barang rajutan atau anyaman
  • Aksesori handmade (kalung, gelang, perhiasan logam)
  • Perabot kecil bernuansa rustic atau vintage

Indonesia sendiri memiliki keunggulan budaya dan keterampilan tangan yang khas, namun belum sepenuhnya memanfaatkan potensi ini. Salah satu tantangan utama adalah kesiapan dokumen dan kepatuhan terhadap standar impor AS.

1. Standar Produk Kerajinan untuk Masuk Pasar Amerika

Sebelum mengurus pengiriman, produk kerajinan Anda harus memenuhi standar keamanan dan kualitas yang diberlakukan otoritas di AS. Beberapa poin penting:

20 Istilah-Istilah dalam Forwarder yang Wajib Diketahui Pemula

a. Kesesuaian Material

Amerika cukup ketat dalam melindungi konsumen dari bahan berbahaya. Jika produk Anda berbahan kayu, rotan, atau bambu, pastikan:

  • Tidak mengandung bahan kimia beracun
  • Telah melalui proses fumigasi untuk mencegah hama
  • Menggunakan pewarna atau finishing yang ramah lingkungan (non-lead-based)

Produk tekstil seperti taplak meja, selimut, atau sarung bantal wajib bebas dari bahan inflamabel atau zat pewarna azo yang dilarang.

b. Kepatuhan Label dan Informasi Produk

Label pada produk ekspor harus berisi informasi yang jelas dalam bahasa Inggris, mencakup:

  • Bahan dasar (e.g. 100% cotton, handwoven bamboo)
  • Asal produk: “Made in Indonesia”
  • Petunjuk penggunaan atau perawatan jika diperlukan

Untuk produk tekstil, ikuti aturan Federal Trade Commission (FTC) tentang Textile and Wool Acts.

2. Dokumen Wajib untuk Ekspor Kerajinan ke Amerika

Berikut adalah dokumen yang wajib disiapkan sebelum pengiriman:

Cara Menghitung Pajak Impor Barang Kiriman dari Luar Negeri untuk Konsumen Online

a. Invoice dan Packing List

Menunjukkan detail produk, kuantitas, harga, serta volume kemasan. Ini dokumen dasar dalam proses customs clearance di AS.

b. Certificate of Origin (Surat Keterangan Asal)

Dikeluarkan oleh Kamar Dagang Indonesia (KADIN) atau instansi yang ditunjuk, menunjukkan bahwa produk berasal dari Indonesia.

c. Shipping Instruction dan Bill of Lading / AWB

Bergantung pada moda pengiriman (laut atau udara), dokumen ini digunakan untuk proses pengangkutan barang.

d. Fumigation Certificate (jika berbahan alami)

Produk berbahan kayu, bambu, atau rotan memerlukan sertifikat fumigasi untuk memastikan bebas hama. Proses ini biasanya dilakukan sebelum pengemasan akhir.

e. Produk dengan Kemasan Kayu: Harus Tanda ISPM 15

Jika Anda menggunakan peti kayu atau kemasan berbahan kayu, pastikan memiliki tanda ISPM 15 sebagai bukti telah diberi perlakuan panas.

Apa Itu Dokumen Bill of Lading dan Fungsinya?

3. Regulasi Impor di Amerika: Jangan Abaikan Perizinan

Produk kerajinan tangan tidak memerlukan izin khusus seperti makanan atau obat, tapi tetap harus melewati pengecekan oleh U.S. Customs and Border Protection (CBP). Namun, bila Anda mengekspor barang dari bahan satwa liar (kulit ular, gading, kerang), wajib mendapatkan izin dari U.S. Fish and Wildlife Service (FWS).

4. Skema Pengiriman dan Biaya yang Perlu Diantisipasi

Untuk pelaku UKM, pilihan pengiriman via udara (EMS, DHL, FedEx) lebih praktis meski lebih mahal. Namun jika volume besar, pengiriman kontainer parsial (LCL) via laut lebih efisien.

Perhatikan juga bea masuk dan pajak yang dikenakan pihak Amerika. Meskipun produk kerajinan dari Indonesia banyak yang masuk dalam kategori Generalized System of Preferences (GSP) yang dibebaskan bea, pastikan produk Anda terdaftar.

Menurut Kementerian Perdagangan RI, beberapa produk rotan dan anyaman masih masuk dalam daftar GSP, tapi Anda harus mengajukan form khusus: Form A (Formulir Preferensi Asal Barang).

5. Adaptasi Produk dengan Selera Pasar Amerika

Tak kalah penting dari dokumen adalah kecocokan desain dan tren pasar. Dalam wawancara dengan desainer ekspor home décor dari Bali, Wayan Gunarsa menyebutkan:

“Pasar Amerika menyukai desain simpel, bertekstur natural, dengan warna-warna earth tone. Kalau terlalu ramai atau ornamen lokal yang terlalu spesifik, mereka agak ragu.”

Artinya, penting bagi pengrajin untuk:

  • Menyesuaikan ukuran produk agar sesuai dengan standar rumah AS
  • Menghindari simbol atau motif yang berpotensi sensitif
  • Menawarkan cerita di balik produk (misalnya handcrafted oleh komunitas tertentu)

6. Promosi dan Platform Penetrasi Pasar

Sukses ekspor bukan hanya soal pengiriman barang, tapi juga bagaimana memasarkan dan menjaga hubungan dengan pembeli. Anda bisa mulai dengan:

a. Platform B2B

  • Faire.com, Handshake, dan Abound: cocok untuk produk kerajinan kecil-menengah.
  • Alibaba dan Indotrading untuk cakupan global.

b. Pameran dan Buyer Trade Show

Ikuti event seperti NY NOW, Las Vegas Market, atau Global Sources yang rutin diikuti pembeli Amerika. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan dan ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) di Los Angeles juga bisa membantu memfasilitasi keikutsertaan.

7. Legalitas Usaha dan Pembukaan Jalur Distribusi

Pastikan Anda sudah memiliki:

  • NIB (Nomor Induk Berusaha)
  • Izin usaha perdagangan (SIUP) atau yang sejenis
  • Telah terdaftar di INATRADE untuk bisa melakukan ekspor secara resmi

Bila ekspor dilakukan rutin, pertimbangkan membuka jalur distribusi tetap atau menjalin kemitraan dengan buyer lokal AS. Kerja sama seperti ini dapat mengurangi biaya logistik dan mempercepat arus pembayaran.

Ekspor Kerajinan Bukan Hanya Soal Produk, Tapi Strategi

Mengekspor kerajinan tangan ke Amerika bukan proses yang instan. Ia menuntut persiapan mendalam, dari sisi regulasi, produksi, hingga pemahaman pasar. Namun peluangnya tetap terbuka lebar. 

Langkah awal adalah memahami secara detail syarat dan regulasi seperti yang telah diuraikan di atas. Setelah itu, barulah bicara soal kreativitas dan keberanian mengekspansi pasar global.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *