Di tengah maraknya tren makanan rumahan yang terus berkembang, usaha kue rumahan menjadi salah satu ladang rezeki yang menjanjikan. Modalnya tak harus besar, cukup dapur kecil, resep andalan, dan semangat pantang menyerah.
Tapi ada satu hal penting yang sering dianggap sepele saat memulai yakni, nama usaha. Nama itu bukan sekadar label, tapi wajah pertama bisnis kita,” kata Andien Cita, brand consultant kuliner dari Jakarta.
Dalam dunia yang kompetitif, nama usaha bisa jadi pembeda, penarik perhatian, bahkan penyimpan cerita. Apalagi di era media sosial seperti sekarang, nama usaha yang unik, memorable, dan punya makna kuat bisa jadi viral hanya dengan satu postingan.
Mari kita kulik bersama inspirasi ide nama usaha kue rumahan yang bisa menguatkan identitas bisnismu, lengkap dengan tren terkini dan sudut pandang ahli.
Kenapa Nama Usaha Begitu Penting?

Konsumen saat ini tidak hanya membeli produk, tapi juga cerita di baliknya. Nama yang tepat bisa membangkitkan rasa penasaran, membangun koneksi emosional, hingga memperkuat positioning brand.
Menurut laporan Google Trends Indonesia 2025, pencarian dengan kata kunci “nama usaha makanan” meningkat hingga +68% dibandingkan tahun lalu. Ini menandakan tingginya minat masyarakat untuk membangun bisnis kuliner, termasuk kue rumahan.
Cara Menemukan Ide Nama Usaha Kue Rumahan
1. Gunakan Nama Pribadi atau Keluarga
Salah satu cara paling sederhana namun efektif dalam menamai usaha kue rumahan adalah dengan menggunakan nama pribadi atau nama keluarga. Pendekatan ini menciptakan ikatan emosional yang kuat antara produk dan konsumen.
Ketika seseorang membaca nama seperti Kue Nenek Rini, Dapur Bunda Sari, atau Cinta dari Mama, mereka langsung membayangkan kehangatan, kelezatan tradisional, dan sentuhan rumahan yang tulus. Misalnya, nama Cinta dari Mama terdengar seperti kue yang dibuat penuh kasih, cocok untuk pelanggan yang rindu pada masakan ibu mereka. Nama-nama ini bisa memperkuat nilai-nilai kekeluargaan dan homemade dalam bisnismu, dan sangat cocok digunakan jika kamu menargetkan konsumen keluarga muda, ibu-ibu arisan, hingga pelanggan nostalgia.
Menurut Raya Desmita, founder dari Dapur Raya, “Nama kue yang mengandung unsur keluarga biasanya punya daya tarik tersendiri karena menyentuh sisi emosional konsumen.”
Dalam dunia yang serba cepat, sentuhan personal dalam sebuah brand justru jadi kekuatan besar.
2. Tampilkan Bahan Utama atau Ciri Khas
Jika kamu memiliki signature product atau keunggulan tertentu dalam resep, misalnya spesialis dalam cokelat, butter, atau cheesecake, kenapa tidak langsung tampilkan dalam nama? Beberapa nama seperti Cokelat Lumer, Butter & Brownies, atau Krim & Keju sangat kuat secara branding karena langsung menampilkan daya tarik utama produkmu.
Nama ini bukan hanya deskriptif, tapi juga menggoda secara sensorik. Bayangkan calon pembeli membaca “Cokelat Lumer” dan langsung membayangkan lelehan cokelat hangat di lidah, itu adalah daya pikat visual dan emosional yang tak bisa diabaikan.
Pendekatan ini juga membantu menyaring target pasar dengan lebih cepat. Misalnya, jika kamu menamai brand “Butter & Brownies”, pelanggan sudah tahu bahwa produkmu bukan untuk diet keto atau gluten-free tapi justru untuk mereka yang ingin menikmati kue dengan rasa maksimal.
3. Gabungkan Bahasa Indonesia & Asing
Bagi kamu yang ingin tampil lebih kekinian dan menyasar pasar anak muda atau urban, menggabungkan bahasa Indonesia dan asing bisa jadi strategi jitu. Nama seperti Rasa Delish, Manis Bakehouse, atau Kue & Co. terasa playful, catchy, dan modern.
Gabungan ini juga menunjukkan brand kamu terbuka terhadap tren global, tapi tetap punya akar lokal. Misalnya, Manis Bakehouse terasa seperti toko roti kekinian yang tetap menjual rasa-rasa khas Indonesia, seperti klepon cake atau brownies tape.
Pendekatan ini cocok banget buat kamu yang aktif di media sosial, punya katalog estetik di Instagram, atau sering mengikuti bazar-bazar makanan. Nama yang terdengar bilingual seperti ini lebih mudah viral, apalagi jika dikemas dengan logo yang minimalis dan desain kemasan yang instagramable..
Tren Nama Usaha Kue 2025
Dalam dunia bisnis kue rumahan yang makin kompetitif, memilih nama brand bukan lagi sekadar soal selera—tapi strategi branding yang sangat penting. Menariknya, data dari Tokopedia dan Shopee sepanjang 2025 menunjukkan bahwa brand kue rumahan yang populer cenderung memiliki pola yang konsisten.
1. Kata “Dapur”, “Bake”, atau “Kue” Masih Mendominasi
Kata-kata seperti Dapur, Bake, dan Kue tidak hanya sering muncul, tapi juga menjadi kata kunci pencarian yang umum digunakan pelanggan saat mencari produk. Nama seperti:
- Dapur Kenangan
- Bake In Bloom
- KueKita.id
menjadi contoh nyata brand yang menonjol karena langsung mengkomunikasikan identitas produk. “Dapur” memberi kesan rumahan dan tradisional, “Bake” terdengar lebih modern dan kekinian, sedangkan “Kue” adalah kata yang paling langsung dan sederhana untuk menunjukkan jenis produk.
Kombinasi kata ini juga membuat brand lebih mudah ditemukan lewat pencarian online, baik di marketplace maupun media sosial. Penggunaan keyword ini punya nilai SEO tersendiri yang tidak bisa diabaikan.
2. Nuansa Feminin Masih Jadi Favorit
Banyak brand kue rumahan mengusung gaya feminin, baik dalam pemilihan nama, warna logo, maupun identitas visual. Nama-nama seperti:
- Sweetest Bites
- Brownies & Bloom
- Bake In Bloom
menunjukkan dominasi elemen feminin seperti nama bunga (Bloom), kata sifat manis (Sweetest), dan nada lembut dalam penyampaian. Hal ini mencerminkan fakta bahwa sebagian besar target pasar usaha kue rumahan adalah perempuan, baik sebagai konsumen langsung, maupun sebagai pembeli untuk keluarga, arisan, hampers, dan acara lainnya.
Nuansa feminin dalam nama memberi rasa hangat, indah, dan kadang juga mewah, yang sangat menarik bagi audiens tersebut.
3. Akhiran -in, -ies, dan & Co. Membuat Nama Terasa Modern
Pola lain yang terlihat jelas dalam data adalah penggunaan akhiran atau format nama yang membuat brand terdengar modern dan catchy:
- Bake In Bloom (menggunakan “-in”)
- Sweetest Bites (menggunakan “-ies”)
- Brownies & Bloom (format “& Co.”)
- KueKita.id (menggunakan domain ID sebagai bagian nama brand)
Akhiran seperti -in dan -ies membuat nama terasa playful dan familiar, seperti nama startup atau toko online yang sedang tren. Sementara format & Co. memberi sentuhan eksklusif dan profesional, cocok untuk brand yang ingin tampil premium meskipun berbasis rumahan.
Bahkan penggunaan domain seperti .id atau .co sebagai bagian dari nama juga menjadi tren tersendiri, karena memperkuat citra digital dan mempermudah pencarian serta pengingat brand.
Tips Memilih Nama yang Tepat
- Mudah Diucapkan dan Diingat
Hindari nama yang terlalu panjang atau susah dieja. - Cek Domain & Username Sosial Media
Pastikan nama pilihanmu masih tersedia untuk website atau akun Instagram. - Hindari Kemiripan dengan Brand Lain
Ini penting agar kamu tidak terkena isu hak cipta atau plagiarisme. - Uji Coba ke Teman atau Target Pasar
Lihat reaksi mereka: apakah tertarik, bingung, atau tidak relate?
Nama Bukan Segalanya, Tapi Pintu Pertama
Memulai usaha kue rumahan bisa jadi perjalanan yang penuh rasa, dari manis hingga pahit. Tapi percayalah, nama usaha yang tepat bisa membuka pintu lebih banyak pelanggan dan membawa rasa percaya diri yang besar.
Jangan ragu untuk eksplorasi, menggabungkan kata, bahkan meminjam istilah dari bahasa daerah atau bahasa asing. Yang penting, tetap jujur pada produk, konsisten pada nilai, dan penuh cinta dalam setiap kue yang kamu buat.
Comment