Perbedaan Harga FOB dan CIF
Home » Blog » Bisnis Online » Perbedaan Harga FOB dan CIF untuk Pemula yang Lengkap Anti Bingung

Perbedaan Harga FOB dan CIF untuk Pemula yang Lengkap Anti Bingung

Kalau kamu baru mulai masuk ke dunia ekspor-impor, besar kemungkinan kamu akan menemui istilah-istilah asing yang bikin dahi berkerut. Salah satunya adalah FOB dan CIF

Dua istilah ini terlihat seperti kode rahasia, padahal keduanya sangat menentukan siapa yang menanggung biaya, risiko, dan tanggung jawab dalam pengiriman barang lintas negara. Kesalahan memahami FOB dan CIF bisa membuatmu salah hitung biaya, kehilangan barang, atau bahkan gagal ekspor. 

Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan harga FOB dan CIF dalam bahasa yang mudah dipahami, lengkap dengan ilustrasi perhitungan yang bisa langsung kamu praktikkan.

Mengenal Apa Itu FOB dan CIF

FOB dan CIF adalah bagian dari Incoterms, singkatan dari International Commercial Terms. Ini adalah standar global yang digunakan dalam transaksi perdagangan internasional untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas biaya, asuransi, hingga risiko selama proses pengiriman barang.

FOB merupakan singkatan dari Free on Board. Dalam skema ini, penjual bertanggung jawab atas barang hanya sampai titik tertentu, yaitu ketika barang sudah naik ke atas kapal di pelabuhan keberangkatan. 

20 Istilah-Istilah dalam Forwarder yang Wajib Diketahui Pemula

Begitu barang melewati pagar kapal, semua biaya dan risiko, termasuk kemungkinan rusak atau hilang, menjadi tanggung jawab pembeli. Sebaliknya, CIF atau Cost, Insurance, and Freight, adalah skema di mana penjual bertanggung jawab tidak hanya sampai barang naik ke kapal, tapi juga menanggung biaya pengiriman hingga ke pelabuhan tujuan dan menyertakan asuransi untuk barang yang dikirim. 

Dengan CIF, pembeli tinggal menunggu barang sampai di pelabuhan negara tujuan.

Penjelasan Praktis: Bayar Apa Saja di FOB dan CIF?

Perbedaan FOB dan CIF

Kalau kamu sebagai pembeli menggunakan harga FOB, kamu hanya membayar nilai barang. Tapi setelah barang di atas kapal, kamu harus mengurus sendiri ongkos kirim internasional dan asuransi. 

Jadi, kamu akan repot sedikit, tapi bisa memilih jasa pengiriman dan asuransi sesuai kebutuhan atau harga terbaik. Sementara itu, dengan harga CIF, kamu membayar lebih mahal karena harga barang sudah termasuk ongkos kirim dan asuransi. 

Tapi kamu tak perlu pusing mengurus dokumen ekspor, booking kapal, atau hitung premi asuransi. Semuanya ditangani oleh penjual.

Cara Menghitung Pajak Impor Barang Kiriman dari Luar Negeri untuk Konsumen Online

Contoh Perhitungan FOB vs CIF

Agar lebih jelas, mari kita lihat ilustrasi sederhana berikut:

Misalnya, kamu membeli produk kerajinan tangan dari Surabaya dan ingin mengirimkannya ke Los Angeles. Harga barang adalah 5.000 dolar AS. Biaya pengiriman dari Surabaya ke Los Angeles sebesar 800 dolar, dan biaya asuransi barang 200 dolar.

Jika kamu menggunakan harga FOB Surabaya, maka kamu hanya membayar 5.000 dolar ke penjual. Tapi kamu masih harus mengeluarkan 800 dolar untuk ongkos kirim dan 200 dolar untuk asuransi. 

Total biaya yang kamu keluarkan menjadi 6.000 dolar, dengan risiko dan pengurusan logistik sepenuhnya di tanganmu begitu barang sudah di atas kapal. Namun, jika kamu memakai harga CIF Los Angeles, kamu cukup membayar 6.000 dolar ke penjual. 

Penjual yang akan mengurus semua logistik, mulai dari pengiriman hingga asuransi. Kamu hanya tinggal menunggu barang sampai di pelabuhan Los Angeles.

Apa Itu Dokumen Bill of Lading dan Fungsinya?

Mana yang Cocok untuk Pemula?

Menurut Ir. Denny Pramudya, seorang konsultan logistik dan trainer ekspor-impor bersertifikasi di Jakarta, banyak pelaku ekspor pemula yang mengalami kerugian karena salah memahami Incoterms. 

“Kebanyakan tidak tahu kapan tanggung jawab beralih dari penjual ke pembeli. Padahal satu insiden saja, seperti barang rusak di laut, bisa menyebabkan kerugian besar,” ujarnya.

Ia menyarankan agar pelaku usaha baru sebaiknya menggunakan CIF dulu di beberapa pengiriman awal. Dengan CIF, kamu tidak perlu mengatur terlalu banyak dokumen dan pengurusan logistik. 

Setelah paham alur dan biaya-biaya tersembunyi dalam proses ekspor, barulah pertimbangkan untuk beralih ke FOB demi efisiensi. Data dari Kementerian Perdagangan RI tahun 2024 juga memperkuat hal ini. 

Sebanyak 62% UMKM ekspor pemula cenderung memilih CIF karena sistemnya lebih praktis dan minim risiko. Namun, begitu mereka mulai menguasai proses ekspor-impor, banyak yang beralih ke FOB agar bisa menghemat biaya dan mengontrol jalur pengiriman.

Kesalahan Umum yang Sering Terjadi

Banyak pemula mengira bahwa harga FOB lebih murah, sehingga otomatis dianggap lebih untung. Padahal, murahnya hanya tampak di invoice dengan begitu kamu menghitung ongkos kirim dan premi asuransi, biaya akhirnya bisa lebih tinggi jika tidak dihitung dengan cermat.

Sebaliknya, ada juga yang memilih CIF tanpa tahu bahwa premi asuransi yang digunakan penjual bisa sangat minimal dan tidak mencakup semua jenis kerusakan. Artinya, kamu tetap perlu memahami polis asuransi yang digunakan dalam CIF.

Selain itu, satu kesalahan umum lainnya adalah tidak mencantumkan Incoterms secara jelas dalam kontrak jual beli. Hal ini bisa menimbulkan sengketa jika barang rusak atau tidak sampai tujuan.

Bagaimana Cara Menentukan Pilihan yang Tepat?

Kamu bisa mempertimbangkan beberapa hal berikut:

  1. Pengalaman dan kapasitas tim – Kalau kamu baru mulai dan belum punya tim logistik, CIF adalah pilihan aman.
  2. Kontrol atas biaya dan waktu pengiriman – Jika kamu ingin memilih sendiri jasa pengiriman dan punya negosiasi harga yang lebih baik, FOB bisa lebih menguntungkan.
  3. Negara tujuan ekspor – Beberapa negara punya kebiasaan atau aturan tertentu dalam perdagangan internasional. Amerika Serikat, misalnya, lebih terbiasa menggunakan FOB.
  4. Volume dan frekuensi pengiriman – Untuk transaksi satuan atau skala kecil, CIF lebih praktis. Tapi jika sudah rutin mengirim dalam jumlah besar, FOB lebih fleksibel secara bisnis.

Pilih Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan

FOB dan CIF bukan sekadar istilah rumit dalam perdagangan internasional. Di balik tiga huruf itu, tersembunyi konsekuensi finansial, tanggung jawab hukum, dan strategi logistik yang sangat menentukan kelancaran bisnismu.

Sebagai pemula, kamu tidak perlu langsung bisa semuanya. Tapi dengan memahami dasar perbedaan harga FOB dan CIF, kapan biaya dan risiko berpindah, siapa yang menanggung apa, serta bagaimana cara menghitung total biaya, kamu sudah satu langkah lebih siap dalam menghadapi dunia ekspor-impor.

Tak ada pilihan yang benar atau salah. Yang penting adalah memilih berdasarkan kapasitas dan strategi bisnismu saat ini. Kalau kamu merasa butuh bantuan lebih lanjut, jangan ragu konsultasi dengan konsultan ekspor atau freight forwarder profesional.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *